Gunung Raung

Gunung Raung 3.334 mdpl Kalibaru, Banyuwangi - Jawa Timur

Gunung Semeru

Gunung Semeru 3.708 mdpl Lumajang - Jawa Timur

Gunung Sindoro

Gunung Sindoro 3.153 mdpl Kledung, Temanggung - Jawa Tengah

Gunung Sumbing

Gunung Sumbing 3.371 mdpl Garung, Temanggung - Jawa Tengah

Gunung Kerinci

Gunung Kerinci 3.805 mdpl Kayu Aro, Kerinci - Jambi

Wednesday, August 28, 2019

Gunung Semeru, Puncak Tertinggi di Pulau Jawa

Pagi itu setelah selesai packing perlengkapan dari Raung kemarin, tujuan kami selanjutnya adalah menuju Gunung Semeru yang terkenal dengan nama Mahameru Puncak Para Dewa. Kami tidak ingin ketinggalan kereta Tawang Alun dari Statiun Kalibaru ke Stasiun Malang karena keberangkatan kereta pukul 06.27 WITA. Setelah sampai di stasiun kami langsung naik kereta dan langsung istirahat karena perjalanan ke Malang cukup lama kurang lebih 6 jam.

Kereta melaju dan kami bisa tidur karena memang tadi malam kurang istirahat selepas turun dari Raung kemarin sore. Tidak terasa ternyata tertidur di kereta dan bangun saat sudah sampai di Malang pada pukul 12.35 WITA. Kamipun bergegas keluar dari stasiun dan mencari tempat makan untuk sekalian beristirahat sebentar.

Tidak jauh dari samping stasiun Malang kami langsung masuk ke salah satu warung makan, teman saya memesan Nasi Rawon, dan saya memesan Nasi Pecel. Setelah selesai makan kami mencoba order Grab Car untuk ke Pasar Tumpang, tetapi kami harus berjalan keluar jauh dari stasiun karena di sini kendaaraan berbasis aplikasi online dilarang masuk.

Setelah berjalan sejauh kurang lebih 1 KM kami berhenti di titik penjemputan yang telah disepakati. Lumayan menghemat  ongkos dan waktu bisa langsung ke Pasar Tumpang. Didalam perjalanan kami Nego Driver Grabnya untuk melanjutkan sampai ke Ranu Pani, dan akhirnya deal dengan membayar Rp 500.000, lebih murah jika kita naik jeep sekali jalan Rp 650.000 dari Pasar Tumpang ke Ranu Pani.
Selamat Datang di Desa Ranu Pani
Akhirnya kami sampai di Ranu Pani pukul 16.30 WITA dan karena sudah terlalu sore maka kami putuskan untuk bermalam di Aula pos Resort Ranu Pani. Sudah banyak pendaki lain yang juga yang beristirahat ditempat ini dan kami harus berbagi tempat. Mereka juga sama akan mendaki ke Gunung Semeru besok pagi.
Aula di Pos Resort Ranu Pani
Keesokan harinya pukul 08.00 WITA pos pendaftaran Semeru di buka dan kami segera antri mendaftar, setelah itu harus mengikuti Briefing sebelum melakukan pendakian. Karena antrian cukup banyak dan memakan waktu cukup lama akkhirnya pada pukul 10.00 WITA kami baru memulai pendakian.
Antrian Pendaftaran

Diawal perjalanan kita akan melintasi perkebunan masyarakat sekitar berupa tanaman sayur dan pangan lainnya. Tampak pemandangan kebun kebun begitu hijau dan menyegarkan mata saat melintasinya.
Perkebunan sayur masyarakat sekitar
Setelah melewati gerbang pendakian kita akan memasuki batas hutan dan langsung menjumpai warung yang menjual makanan minuman untuk para pendaki yang melintas, saya sendiri membeli tahu goreng dan semangka.
Warung pertama di jalur pendakian
Selanjutnya perjalanan kami teruskan menuju pos 1, pos 2 dan pos 3, jalurnya cukup landai tapi cukup panjang dan berkelok kelok sehingga memakan waktu cukup lama. Di tiap pos juga terdapat warung yang menjual makanan dan minuman. Pada pukul 13.00 WITA akhirnya kami samapi di pos 4, dari sini kita bisa melihat Ranu Kombolo dengan pemandangan langsung ke arah tanjakan cinta, karena memang pos ini terletak daiatas sebelum sampai ke Ranu Kumbolo.
Pemandangan Ranu Kumbolo dari Pos 4
Setelah sampai di Ranu Kumbolo pada pukul 13.50 WITA, sudah banyak pendaki yang mendirikan tenda di sisi Ranu Kumbolo ini, Kamipun beristirahat sebentar karena rencana kami ingin melanjutkan perjalanan kembali. Terdapat Shelter permanen yang di gunakan untuk beritirahat dan berjualan oleh masyarakat sekitar.
Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo ini menjadi tempat favorit para pendaki untuk untuk camping karena memiliki pemandangan yang sangat indah, juga pada saat pagi hari bisa melihat air danau yang membeku karena suhu disini bisa mencapai suhu 0 samapi -5 derajat celcius pada saat musim kemarau.

Kemudian setelah bersitirahat beberapa jam kami melanjutkan perjalanan melalui Tanjakan Cinta yang mitosnya kita dilarang menengok kebelakang. Tapi itu cuma mitos jadi rugi jika tidak melihat kebelakang, karena dari atas tanjakan ini pemandangan Ranu Kumbolo sangat indah dengan warna warni tenda para pendaki.
Tanjakan Cinta
Selepas melewati Tanjakan cinta kita akan sampai di Oro Oro Ombo, yaitu padang savana dengan tumbuhan berupa bunga verbana yang sangat luas. Tempat ini juga terkenal dikalangan pendaki untuk menjadi spot foto yang menarik. Tapi kami tidak berlama lama disini karena langsung berjalan menuju Cemoro Kandang yang sudah terlihat di depan.
Oro Oro Ombo
Tepat pukul 15.50 WITA kami sampai di Cemoro Kandang, disini juga terdapat warung yang menjula makanan dan minuman, sesuai namanya memang disini tumbuhannya berupa pohon cemara dan pakis serta semak belukar yang sangat luas. Dari sini pendakian mulai menanjak dan cukup melelahkan karena menaiki bukit yang cukup panjang. 
Cemoro Kandang
Akhirnya setelah melewati tanjakan yang melelahkan kami sampai di Jambangan, tempat yang sangat rata dan luas serta bisa beristirahat disini. Karena waktu itu sudah sangat sore kami bergegas berjalan kembali agar sampai di daerah Kalimati sebelum gelap.
Jambangan
Setelah sampai di Kalimati kami langsung mendirikan tenda untuk segera beristirahat dan memasak makanan. Setelah selesai makan malam kami mempersiapakan perlengkapan jaket, sarung tangan, gaiter, senter, makanan dan minuman. setelah itu langsung beritirahat untuk mengumpulkan tenaga memulai pendakian ke puncak Mahameru tepat tengah malam, alarm kami atur tepat pukul 24.00 WITA.
Kalimati
Alarm berbunyi, kami terbangun bersiap siap terlebih dahulu makan beberapa buah roti dan menyiapkan perlengkapan agar tidak ada yang tertinggal. Salah seorang teman kami ada yang merasa kurang enak badan dan memutuskan untuk tidak ikut kepuncak, akhirnya dia sendiri beristirahat di dalam tenda. Sementara kami bertiga bersama 2 orang yang berasal dari kota Malang berjalan menuju puncak.

Dari Kalimati kami menuju ke batas vegetasi berupa pepohonan cemara, melintasi tanjakan dan juga bebatuan. Di tambah lagi banyaknya para pendaki sehingga terjadi antrian yang cukup panjang di sepanjang jalur. Tanjakannya lumayan tinggi sehingga cukup menguras tenaga ditengah dinginnya udara Semeru ini.

Setelah sampai di batas vegetasi, maka pendakian semakin sulit karena kita harus malalui tanjakan berpasir yang sangat menyulitkan langkah kaki. Karena setiap jejak naik kita akan kembali terperosot kebawah, di tambah lagi ada banyak batu yang berpotensi terjatuh jika kita salah melangkah dan menginjak dan berbahaya untuk orang yanga ada di belakangnya.

Udara semakin bertambah dingin karena perjalanan menuju puncak ini sangat terbuka dari terpaan angin gunung. Beruntung kami sudah mempersiapkan semuanya berupa jaket hangat dan sarung tangan yang tebal. Karena jika tidak bisa berakibat fatal bagi keselamatan kita sebagai pendaki.

Akhirnya setelah perjuangan selama 5 jam kami sampai di Puncak Mahameru. Rasa lelah yang begitu dahsysat terbayar tuntas dengan pencapaian yang begitu memuaskan. Tampak matahari terbit dari ufuk timur denan cahaya yang merona jingga. Rasa syukur yang tak terhingga bisa menjejakkan kaki di puncak tertinggi pulau jawa.
Matahari terbit
Tak jauh dari tempat kami berdiri terlihat Kawah Jonggring Saloko mengepulkan asap yang menandakan gunung ini sangat aktif, dan sesekali akan menimbulkan letupan dan mengeluarkan asap yang membumbung tinggi. Pemandangan yang sangat istimewa ini menjadi incaran para pendaki jika sudah berada di puncak Mahameru.
Kawah Jonggring Saloko mengeluarkan asap
Puncak Mahameru
Setelah berfoto dan mengabadikan momment di puncak, kami bersiap kembali untuk turun kebawah, perjanan menuruni jalur berpasir ini sangat cepat, hanya butuh waktu 1 jam saja. karena kita bisa sambil berlari dan perosotan di pasirnya. Tapi ingat harus hati hati jika ada pendaki dibawah kita, karena bisa membahayakan mereka jika ada batu yang kita injak terjatuh kebawah.
Bersiap turun 
Ketika sampai di tenda kembali, teman kami yang tidak ikut naik kepuncak sudah terbangun dan makan, kami bersitirahat sebentar dan  membongkar tenda untuk segera bersiap siap pulang. Setelah semuanya selesai maka kami bergegas turun.
Membongkar tenda
Demikian perjalanan kami ke Gunung Semeru, Puncak tertinggi di pulau jawa. Semoga bermanfaat untuk teman teman semua yann ingin mendaki kesana. 

Friday, August 23, 2019

Pendakian Gunung Tanggamus Lampung


Siang itu saya berkesempatan mendaki Gunung Tanggamus bersama ketiga teman saya, Galih, Gani dan Rifky. Gunung Tanggamus dengan ketinggian 2.102 mdpl merupakan gunung yang banyak didaki pada saat akhir pekan oleh para pecinta alam, gunung ini terletak di Kec. Gisting Kab. Tanggamus Lampung. 

Kami berempat berangkat dari kota Bandar Lampung menggunakan sepeda motor, aku dan Rifky berboncengan sementara Gani dan Galih juga berboncongan bersama. Waktu tempuh dari kota Bandar Lampung kurang lebih 2,5 jam.

Pada kesempatan ini kami mendaki melaui jalur yang di kelola oleh PETA ( Pecinta Alam Tanggamus), setelah sampai di daerah Gisting kami langsung menuju ke Basecamp Peta yang terletak di Gisting Bawah Dusun Kembang Kantil, dekat dengan SMP Negeri 1 Gisting.
Basecamp PETA ( Pecinta Alam Tanggamus )
Setelah melakukan registrasi dan menitipkan kendaraan bermotor kami langsung memulai pendakian, trek awal kami melewati perkebunan milik warga dengan jalur yang cukup landai. Terlihat tanaman berupa sayuran dan buah yang memang menjadi komoditas pangan masyarakat didaerah ini.

Perkebunan warga
Terdapat beberapa rambu berupa plang sebagai petunjuk jalan yang di buat oleh PETA, hal ini cukup membantu bagi para pendaki yang baru pertama kali mendaki kesini.
Plang sebagai petunjuk jalan
Setelah berjalan kurang lebih 1 jam kami sampai di pos 1 Camping Ground yang biasa dijadikan tempat untuk mendirikan tenda oleh para pendaki. Dan ternyata disni sudah ada rombongan sispala dari Kota Agung Tanggamus. Di tempat ini terdapat sumber mata air yang terletak di bawah tidak jauh dari camping ground ini. Pendaki biasanya bermalam dan beristirahat sambil bercengkrama di tempat ini.
Camping Ground
Kami hanya beristirahat sebentar, karena akan terus melanjutkan pendakian, sementara itu ada salah satu dari Sispala yang turut serta melanjutkan pendakian bersama kami. setelah mempersiapkan perlengkapan berupa senter kami melakukan perjalanan tepat selepas sholat Magrib.

Hari sudah mulai gelap dan kami bergegas melakukan pendakian  dengan melewati jalur yang cukup melelahkan, jalur yang terus menanjak dengan dominasi akar akar pohon sehingga tidak begitu sulit untuk dilalui.

Target perjalanan kami adalah menuju pos 2, tetapi setelah berjalan kurang lebih 3 jam kami belum sampai pos dan memutuskan untuk beristirahat dan mendirikan tenda. Setelah selesai mendirikan tenda kami memasak makan malam dan setelah itu langsung beristirahat.

Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan menuju puncak dengan jalur yang masih berupa tanah dan akar, kemudian kami harus melewati tanjakan batu menyerupai dinding yang tinggi, tanjakan tersebut sudah di pasang tali agar memudahkan untuk kita lalui.
Tanjakan Batu yang cukup tinggi 
Kemudian setelah itu kita akan melewati hutan lumut yang menjadi ciri khas gunung Tanggamus ini. Vegetasinya berupa pohon pohon besar dengan balutan lumut yang masih rapat. Tanjakan berupa akar akar yang menjulang juga masih harus kita lalui.
Hutan Lumut Tanggamus
Setelah berjalan kurang lebih 2 jam akhirnya kami sampai di puncak Gunung Tanggamus, puncaknya berupa tempat yang cukup rata di kelilingi pohon semak belukar. Setelah beristirahat sejenak dan berfoto kami langsung bersiap untuk turun kembali menuju ke basecamp. 
Puncak Gunung Tanggamus
Puncak Gunung Tanggamus
Demikian perjalanan kami di Gunung Tanggamus Lampung, semoga bermanfaat untuk teman teman semua, kritik dan saran silahkan ditulis di kolom komentar dibawah ini. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan salam lestari.

Thursday, August 22, 2019

Pendakian Gunung Talang Sumatera Barat

Gunung Talang merupakan salah satu gunung yang berada di Kab. Solok Sumatera Barat. Dengan ketinggian 2597 mdpl gunung ini merupakan gunung favorit para pendaki karena memiliki tempat camping yang sangat luas.

Hampir setiap akhir pekan para pendaki berdatangan dari berbagai penjuru, baik dari Sumatera Barat sendiri maupun dari daerah lain seperti Riau dan juga Jambi.

Gunung Talang ini juga sangat cocok untuk para pendaki pemula, karena jalur pendakiannya cukup bersahabat dan juga dapat di tempuh dalam waktu singkat, kurang lebih 3-4 jam.

Untuk memulai pendakian kita menuju ke daerah Air Batumbuk, kurang lebih 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Setelah sampai di Air Batumbuk kita bisa langsung menuju Basecamp Registrasi yang tidak jauh dari jalan lintas Alahan Panjang.
Titik awal pendakian

Setelah melakukan proses registrasi kita bisa lansung melakukan pendakian. Di awal perjalanan kita akan di suguhi pemandangan kebun teh yang sangat luas dengan khas cuacanya yang dingin.
Kebun Teh
Sambil menikmati pemandangan kita bisa menyempatkan berfoto untuk sekedar mengabadikan momment perjalalanan.
Selepas melewati kebun teh, kita mulai memasuki hutan dengan jalur yang cukup sulit berupa tanjakan dan lumpur.

Di beberapa titik juga terdapat jalur yang landai dan becek, yang mengharuskan kita untuk berhati hati agar tidak tercebur di kubangan lumpur tersebut.

Setelah melewati jalur landai, kita akan terus menanjak dengan sesekali melewati batang kayu yang melintang di tengah tengah jalur pendakian.
Beristirahat di jalur pendakian

Tidak terasa beberapa jam kemudian kita sampai di area camping yang cukup luas. Sumber air juga tersedia disini, sehingga para pendaki betah berlama lama di tempat ini.

Kemudian kita bisa mendirikan tenda dan bersitirahat serta memasak makanan untuk memulihkan tenaga. 

Untuk menuju ke puncak dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Dari atas puncak kita bisa melihat pemandangan tiga danau, yaitu Danau Di Atas, Danau Di Bawah, dan Danau Talang.
Pemandangan dari atas puncak

Setelah puas berfoto dari atas puncak kita kembali lagi ke area camping. Jika ingin berlama lama camping juga tidak masalah, karena tempatnya sangat aman dan nyaman.

Demikian perjalanan pendakian ke Gunung Talang Sumatera Barat, semoga bermanfaat bagi teman teman semua, sekian dan terimakasih.

Pendakian Gunung Marapi Sumatera Barat

Gunung Marapi adalah gunung yang terletak di Sumatera Barat, tepatnya diantara Kab. Tanah Datar dan Kab. Agam dengan ketinggian mencapai 2891 mdpl.
Gunung ini merupakan salah satu gunung favorit para pendaki di daerah Sumatera Barat ataupun daerah sekitar didekatnya. Hal ini terbukti dengan ramainya pendaki apalagi jika memasuki waktu libur akhir pekan, akan banyak yang berdatangan mulai dari usia muda dan juga tua baik kelompok pecinta alam ataupun perorangan.
Untuk memulai pendakaian terlebih dahulu menuju ke Pasar Kotobaru, di pasar ini kita bisa menyiapkan perbekalan mulai dari makanan, minuman dan perlengkapan lain seperti sarung tangan, kaos kaki, baterai senter dll.
Awal pendakian kita disuguhkan jalan berupa cor semen, melewati perkebunan sayur milik warga hingga ke batas hutan. Di tempat ini terdapat pos pantau BKSDA Marapi, biasanya para pendaki banyak yang mendirikan tenda jika hanya untuk sekedar camping di tempat ini.
Setelah semuanya dipersiapkan, selanjutnya menuju ke Pos Registrasi yang berada diatas dekat Pemancar dengan jarak kurang lebih 15 menit dengan berkendara sepeda motor ataupun mobil. Di tempat ini kita registrasi Rp 10.000, dan bisa menitipkan kendaraan dengan tarif sepeda motor Rp 10.000 dan Rp 30.000 untuk mobil.
Sepanjang perjalan kita akan menjumpai pos dan juga warung yang menjual makanan dan minuman yang hanya buka pada waktu tertentu seperti akhir pekan. Warung warung tersebut sifatnya sementara dan hanya berjualan jika ramai pendaki saja.
Selanjutnya perjalanan diteruskan dengan melalui hutan pinus khas pegunungan dengan jalur yang cukup landai. Kemudian kita akan menjumpai sumber mata air 1 dan akan melalui jembatan berupa susunan batang bambu sebagai titian. Tidak lama setelah itu kita sampai di Pos 2 Pesanggrahan.
Dari Pos 2 ini perjalanan mulai menanjak dan cukup menguras tenaga bagi yang pertama kali melakukan pendakian ke Gunung Marapi ini.
Untuk mencapai puncak dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, dengan melalui batuan yang cukup terjal dan begitu menguras tenaga. setelah sekitar 1 jam kita akan sampai di puncak tugu abel, sementara untuk puncak tertinggi yaitu puncak Merpati berada kurang lebih 30 menit lagi.
Kemudian perjalanan terus dilanjutkan menuju ke arah puncak, butuh waktu sekitar 5 - 6 jam perjalanan santai untuk sampai di Pintu Angin. dari tempat ini dilanjutkan menuju cadas atau batuan yang menandakan batas vegetasi.
Di pintu angin ataupun cadas biasanya para pendaki camp, karena di tempat ini merupan batas aman untuk mendirikan tenda. Di Cadas ini juga terdapat warung terkahir di dekat dekat puncak gunung Marapi.
Puncak Tugu Abel
Puncak Gunung Marapi sangat luas, bahkan kita bisa menjumpai tempat datar seperti lapangan. Kita juga bisa berkeliling sambil menikmati pemandangan dari puncaknya. Jika cuaca sedang bagus kita akan dapat melihat pemandangan berupa kota Bukittinggi dan Gunung Singgalang yang tepat berada didepan Gunung Marapi ini. Namun jika cuaca sedang tidak bagus hanya akan mendapati kabut dan angin yang cukup kencang.
Puncak Kawah
Untuk itu tidak di sarankan jika ingin mendirikan tenda di puncak, karena cuaca sewaktu waktu bisa berubah dan terkadang terjadi badai yang bisa membahayakan bagi pendaki jika camp di tempat ini.
Setelah berkeliling di puncak kita bisa melanjutkan menuju ke taman Edelweis ataupun langsung turun kembali ke cadas. Setelah sampai di cadas beristirahat sejenak sambil mempersiapkan diri untuk turun dan pulang kembali kerumah.
Menuruni Cadas
Demikian perjalanan pendakian ke Gunung Marapi Sumatera Barat, semoga informasi ini bermanfaat buat teman teman semua yang ingin mendaki kesana, Akhir kata saya ucapkan terimakasih, kritik dan saran bisa di sampaikan di kolom komentar di bawah.
- sekian